Abdul Rahim Anggota DPRD Tanah Bumbu Prihatin Dengan Kondisi Pelabuhan Sepeet

Obsesirakyat.com, Tanah Bumbu – Bongkar muat kapal sembako di pelabuhan sepertinya sedikit mengalami gangguan. Dikarenakan kondisi pelabuhan yang semakin memprihatinkan. Abdul Rahim selaku anggota DPRD Tanah Bumbu ikut bersuara dalam masalah kondisi pelabuhan Sepeet yang berlokasi Desa Sejahtera Kabupaten Tanah Bumbu pada Jumat (18/10).
Di saat proses bongkar muat kapal sembako mereka harus terpaksa menurunkan dulu dari kapal di pinggir pelabuhan baru bisa diangkuti satu persatu. Hal ini dikerenakan delta atau grobak dorong sudah tidak bisa masuk lagi takutnya kalau terjadi hal yang tidak diinginkan.
Abdul Rahim anggota DPRD Tanah Bumbu juga salah satu tokoh masyarakat di Desa Sejahtera ketika dimintai pendapat terkait hal di atas saat di rumahnya mengatakan bahwa, “Membenarkan kondisi pelabuhan Sepeet yang semakin lama semakin memprihatinkan dan juga sangat membahayakan untuk proses bongkar muat kapal-kapal kecil yang memuat sembako, terkadang juga nelayan. Kondisi itu sudah lama tapi sampai sekarang belum ada pihak intansi yang berwenang,” ungkap Rahim.
“Pelindo melakukan perbaikan dan mereka berharap kepada pihak Disub Kabupaten Tanah Bumbu ikut memikirkan kondisi pelabuhan tersebut karena pelabuhan tersebut di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu. Mereka tau itu kewenangan Pelindo dan pihak Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu tidak bisa berbuat banyak. Namun alangkah baiknya Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu ikut sedikit mencari celah agar pelabuhan tersebut bisa diperbaiki. Sedangkan DPRD Tanah Bumbu belum bisa berbuat banyak kalau dari Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui Dishub belum bisa melakukan atau mencari solusinya. Dan DPRD pasti akan duduk bersama kalau dimintai pendapat,” pungkasnya.
Ditempat yang sama Riduwan dari CV Bahagia Group yang bergerak di bidang transportasi air yang merupakan salah satunya sepeet boat mengatakan, “Yang hampir sama sangat memprihatinkan kondisi pelabuhan dan ini sudah lama. Mereka berharap segera ada tindak lanjut perbaikan dan siapapun yang mempunyai kewenangan untuk perbaikan pelabuhan tersebut. Sangat membahayakan bagi mereka yang melakukan aktifitas di pelabuhan tersebut,” tandasnya.(Ags/red)