Obsesirakyat.com, Tanah bumbu- Dalam upaya menumbuhkan semangat dan kepedulian terhadap pendidikan inklusif bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus atau difabel di Kabupaten Tanah Bumbu.
Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) menggelar seminar dan worksop pelayanan pendidikan yang ramah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusif, pada Rabu (28/11).
Seminar yang diinisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanbu bersama Forum Komunikasi Pendidikan Inklusif (FKPI) Tanbu tersebut, diselengarakan di Gedung Fajar Desa Bersujud Kecamatan Simpang Empat dan diikuti oleh 202 perwakilan sekolah negeri dan swasta disemua jenjang pendidikan, mulai PAUD hingga SLTA sederajat.
Menurut Ketua FKPI Tanbu, Mariyadi, seminar yang dilaksanakan bertujuan untuk memperkuat sistem pendidikan inklusif di Tanah Bumbu, berupa pelayanan pendidikan ABK, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus tersebut bisa menikmati pendidikan seperti halnya anak normal.
“Pendidikan inklusif adalah sistem pendidikan yang menyamaratakan antara anak-anak berkebutuhan khusus dengan anak-anak yang normal, tanpa ada perbedaan,” katanya.
Sistem pendidikan inklusif sebenarnya sudah diterapkan di Tanah Bumbu, akan tetapi pelaksanaanya belum maksimal, hal itu dikarenakan belum adanya kesadaran dan kurangnya pemehaman, oleh guru, orang tua dan pelaku pendidikan tentang hal tersebut.
Untuk itu, seminar yang digelar ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengayaan lembaga pendidikan untuk menguatkan pendidikan inklusif di Bumi Bersujud.
Sementara itu, Bupati Tanbu H Sudian Noor dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Abdul Latif, saat pembukaan acara mengatakan, pemerintah daerah masih menjadikan pendidikan sebagai salah satu prioritas utama dalam pembangunan daerah.
Oleh karenanya, Ia sangat mendukung dan mengapresiasi terhadap kegiatan seminar yang dilaksanakan. Terutama dalam menunjang pendidikan bagi seluruh masyarakat Tanah Bumbu tanpa terkecuali, baik itu mereka yang normal maupun berkebutuhan khusus atau difabel.
“Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan perhatian yang lebih baik bagi penguatan pendidikan inklusif di Tanah Bumbu,” sebutnya.
Melalui kegiatan ini, lanjutnya, diharapkan mampu menciptakan rumusan-rumusan dan langkah strategis terhadap sistem pendidikan inklusif di Tanah Bumbu, sehingga Tanah Bumbu mampu mewujudkan kemerataan pendidikan yang terbaik bagi seluruh masyarakatnya.
“Semoga kegiatan ini berjalan lancar, dan membawa dampak positif bagi dunia pendidikan di Tanah Bumbu,” tutupnya.
Guna memaksimalkan hasil yang dicapai dalam seminar tersebut, panitia mendatangkan Narasumber dari FKIP Unlam Banjarmasin, yakni Dr. H. Amka dan Dr. Imam Yuwono. Pada acara pembukaan juga dimeriahkan dengan pegelaran Tari Mapakarja oleh siswi difabel dari SMP Luar Biasa Batulicin. (rel/yn/red)