Polres Nganjuk Ungkap Pelaku Pengeroyokan Bersenjata

Polres Nganjuk Ungkap Pelaku Pengeroyokan Bersenjata

Obsesirakyat.com, Nganjuk – Dalam Konferensi Pers ungkap kasus Satreskrim Polres Nganjuk semua kasus pengeroyokan yang pernah ada yang dilaksanakan di halaman depan Mapolres Nganjuk, Kamis (7/1/2021) mulai pukul 09.00 WIB.

Selama rentang waktu 1 tahun, antara 2019 hingga akhir 2020 atau malam tahun baru 2021 di wilayah Kabupaten Nganjuk ada 6 kasus bermodus pengeroyokan.

Kasus yang terbaru dilakukan pada malam pergantian tahun yang berlokasi di selatan traffic-light masuk Desa Wates Kecamatan Baron pada tanggal 30 Desember 2020. Dilakukan 6 orang pemuda bersama-sama dengan naik sepeda motor dan merencanakan berbuat onar dengan sasaran secara acak terhadap orang/siapa saja yang dianggap tak se ide dan tidak mau ikut serta dengan kelompok itu.

“Mereka membekali diri dengan beberapa senjata yang terdiri dari, pisau penikam (tersimpan dalam pipa), golok beserta sarungnya, kunci Inggris dan palu,” ungkap Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi AP,SIK,MIK didampingi Kasat Reskrim AKP Nikolas Bagas YK dan Kasubbag Humas AKP Rony Yunimantara yang didampingi Kanit PPA Satreskrim Ipda Sudharsini pada media.

Selain beberapa jenis sajam yang dapat disita Polisi dari pelaku yaitu 5 unit sepeda motor berbagai merk. Yaitu merk Yamaha Mio, Honda Vario, Honda Scoopy dan Honda Beat.

Ada hal yang tak terduga yang membuat “Obsesirakyat.com” kaget. Diantara urutan 6 pemuda pelaku pengeroyokan yang dapat ditangkap polisi itu terdapat, 1. Bagus alias Grandong seorang kuli proyek yang sudah 3 kali terlibat kejadian serupa, 2. Bambang alias Lalo, 3. M. Ridwan, 4. Asmi dan 2 orang masih di bawah umur (berstatus diversi).

“Karena sudah dewasa, ke-4 pria itu ditahan sementara untuk yang diversi kita kenai wajib lapor 2 kali seminggu disertai orang-tua masing-masing,” imbuh Kapolres Nganjuk seraya berharap dan berpesan agar masyarakat tidak takut atau ragu jika mau melapor pada Polisi.

“Segera laporkan saja jika menjumpai kejadian yang dirasa meresahkan warga dan mengganggu kamtibmas. Mari kita bersama-sama dan bahu-membahu mewujudkan kota yang aman, tertib dan nyaman.(Gung/red2).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top