Bupati Kotabaru Bertamasya Ke Goa Lowo di Hari Minggu

Bupati Kotabaru Bertamasya Ke Goa Lowo di Hari Minggu

Obsesirakyat.com, Kota Baru – Sebagaimana masyarakat pada umumnya, orang nomer satu di Kabupaten Kotabaru H Sayed Ja’far Alydrus, SH beserta istri dan kerabat terdekatnya bersantai ria di sebuah wisata yang boleh dikatakan baru di populerkan yakni WISATA GOA LOWO.

Rekreasi Bupati ke Goa Lowo pada hari minggu 10/01/2021 dengan bersantai ria bersama keluarga, jajaran Disparpora, PUPR, Camat Kades dan para pengunjung lainnya dengan penuh keakraban.

Terlihat orang nomer satu di Kotabaru ini benar-benar menunjukan keakrabannya dengan seluruh pengunjung sebagai seorang pemimpin yang bersatu padu dengan seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu.

Goa lowo merupakan Pariwisata di sebuah desa yang mayoritas penduduknya orang Jawa Transmigrasi tahun 1982, di desa Tegal Rejo, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan.

Dimana Wisata Goa Lowo ini muncul dari ide serta gagasan beberapa masyarakat setempat yang menurutnya sangat potensi untuk didatangi pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat terutama Kabupaten Kotabaru bagian daratan dan Kabupaten Tanah Bumbu yang jaraknya memang tidak terlalu jauh dari pusat perkotaan Kabupaten Tanah Bumbu yakni Batulicin.

Dari situlah gagasan dan ide menjadi sebuah keputusan sepakat bersama masyarakat untuk menjadikan gunung berlobang ini menjadi sebuah wisata dengan nama Wisata Goa Lowo yang pada masa perintisan dilakukan dengan cara swadaya, selanjutnya dikelola bekerjasama dengan Desa melalui BUMDES.

Hingga akhirnya Wisata Goa Lowo ini diresmikan oleh Bupati Kotabaru H Sayid Jafar Alydrus, SH pada 20 Agustus 2020 lalu.

Menurut Ketua Unit Usaha Pariwisata Goa Lowo Imam Ridwan Tanaka, MT, pada saat awal di buka pengunjung benar-benar membludak hingga ribuan pengunjung. Sehingga bisa dirata-ratakan penghasilan perbulan hingga bulan November 2020 mencapai hingga 45 sampai 60 juta rupiah per bulan.

“Penghasilan hingga bulan November mencapai 45 sampai 60 juta rupiah per bulan. Bulan Desember penghasilan mencapai 90 jutaan rupiah. Pada bulan ini di tanggal 1, 2 dan 3 Januari 2021 penghasilan hingga 78 juta rupiah”, terang Imam.

“Adapun bagi hasilnya 20:80 dengan rincian 20% pengelola, 20% BUMDES, 10% Desa, 10% pembangunan dan 40% investor yang berasal dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)”, lanjutnya dengan penjelasan terperinci.

Lain dari itu, potensi positif terhadap masyarakat setempat menganai perekonomian masyarakat lebih menaik. Kesempatan terbukanya peluang usaha pun dapat dirasakan sebagian masyarakat sekitar Goa dengan membuka usaha berjualan berbagai makanan khas wisata skala menengah kebawah, seperti menjual Bakso, pentol, mie ayam, nasi rawon, nasi sop dan makanan ringan lainnya.

Seperti diutarakan seorang penjual Nasi Rawon di sekitar wisata yang enggan disebut namanya. Dengan dibukanya wisata merasakan peningkatan usaha yang sebelumnya berjalan hanya berjualan pentol (Cilok) keliling ke kampung-kampung, kini cukup ditempat dan penghasilan pun meningkat, terutama di hari Sabtu dan Minggu.

“Alhamdulillah sekarang tidak harus jualan keliling kampung lagi, cukup ditempat sudah bisa menjadi bekal untuk hidup sekeluarga”, ungkap seorang penjual bakso di sekitar Wisata Goa Lowo.

“Kalau Sabtu-Minggu biasanya lumawan ramai, Minggu kemarin omset mencapai 4.400.000 rupiah. Kalau hari biasa omset sekitar 500 ribu sampai 1 juta rupiah”, imbuhnya

“Mudah-mudahan kedapan Covid-19 segera berakhir, kondisi normal sehingga semakin banyak pengunjung dan bisa meningkatkan omset usaha kami” harapnya mengakhiri. (Roz/red1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top