PT. Borneo Indobara Tunjukkan Komitmennya Melalui Pelatihan Menjahit di 5 Kecamatan di Ring 1 Perusahaan
Obsesirakyat.com, Tanah Bumbu – PT Borneo Indobara melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat dengan mengadakan pelatihan menjahit di 5 kecamatan yang berada di Ring 1 perusahaan.
Program ini dimulai pada 4 Desember 2024 dan akan berlangsung selama enam bulan ke depan, termasuk pendampingan intensif.
Pelatihan menjahit ini melibatkan 114 peserta yang berasal dari kecamatan Teluk Kepayang, Kuranji, Satui, Angsana, dan Sungai Loban.
Masing-masing kecamatan diwakili oleh jumlah peserta yang bervariasi: Teluk Kepayang dengan 26 peserta, Kuranji dengan 26 peserta, Satui dengan 22 peserta, Angsana dengan 25 peserta, dan Sungai Loban dengan 15 peserta.
Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan PT Pan Brothers, sebuah perusahaan manufaktur garmen terkemuka di Indonesia yang dikenal sebagai mitra utama merek internasional seperti Adidas, Uniqlo, dan The North Face.
Pelatihan ini diadakan di Balai Latihan Kerja “Garment Course Center” dengan bimbingan dari 2 orang instruktur sehingga total 10 orang trainers yang memiliki kompetensi dibidang menjahit.
Materi pelatihan mencakup berbagai aspek penting dalam dunia konveksi, mulai dari K3 konveksi, pembuatan pola dasar, hingga praktik membuat kemeja dan celana jeans.
Dengan durasi pelatihan selama satu bulan dan pendampingan selama enam bulan, diharapkan peserta dapat menguasai keterampilan menjahit yang mumpuni.
Kepala Desa Wonorejo, Sarjimin, menyambut baik program ini dan merasa sangat terbantu. Ia mengajak warganya untuk aktif berpartisipasi dalam pelatihan ini, dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi lokal dan menyediakan layanan jahit yang lebih dekat bagi pekerja di Ring 1 PT Borneo Indobara.
“Dengan program pelatihan menjahit ini, tentunya sangatlah memberikan dampak kedepannya untuk membangun ekonomi masyarakat. Banyaknya pekerja di Ring satu tambang BIB tentunya bisa menjadi pelanggan mereka nanti untuk menjahit baju atau pakaian,” kata Sarjimin.
Ni Made Narstuti, selaku PIC Program Pelatihan Menjahit, dan Silvyana Aditia, Division Head Empowerment and Sustainability PT Borneo Indobara, menyatakan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal dan mengajak perusahaan untuk menggunakan produk lokal hasil karya masyarakat sekitar.
“Dengan pelatihan pemberdayaan dengan perempuan dengan pelatihan menjahit, kami tidak perlu lagi jauh jauh lagi menjahit seragam dengan meningkatkan ekonomi lokal dan di ring 1 bib,” pungkasnya.
Program pelatihan menjahit ini merupakan langkah nyata PT Borneo Indobara dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat lokal, menciptakan peluang usaha di bidang konveksi, dan memperkuat hubungan baik antara perusahaan dengan komunitas di sekitarnya. (Fer/red)