2 Orang Meninggal Dunia Mendadak di Area Stasiun KA Kertosono
Obsesirakyat.com, Nganjuk – Seorang calon penumpang kereta api yang bernama Deddy Catur R(36) tiba-tiba jatuh dan tersungkur dari tempat duduk ruang tunggu yang ada di area Stasium Kereta Api Kertosono yang terletak di Banaran Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk, Minggu (29/11/2020) pukul 10.50 WIB.
Pada hari Minggu (29/11/2020) suasana di area Stasiun KA Kertosono yang semula relatif tenang mendadak jadi penuh keributan dan kesibukan. Penyebabnya yaitu pada pukul 10.50 WIB terdapat seorang calon penumpang di ruang tunggu stasiun KA yang semula duduk santai sambil pegang HP, tiba-tiba jatuh tersungkur serta dari hidungnya keluar darah.
Orang tersebut teridentivikasi sebagai calon penumoang yang bernama Deddy Catur R(36) karyawan swasta asal Jl. Letjen Suprapto RT.04/RW.06 Desa Kepatihan Kecamatan/Kabupaten Tulungagung.
“Awalnya, calon penumpang itu datang pukul 09.30 WIB dan duduk di ruang tunggu sembari memegang HP. Belum sempat pesan tiket, pada pukul 10.50 WIB calon penumpang tersebut jatuh dari tempat duduknya dengan posisi tengkurap dan hidung keluar darah,” ujar Kapolsek Kertosono Kompol Djamin,SH melalui Kasubbag Humas Polres Nganjuk Iptu Rony Yunimantara.
Seorang penumpang lain segera memberitahu Satpam dan dipanggilkan perawat KA yakni Dhandys SW(37) yang segera memeriksa kondisi calon penumpang yang jatuh tersungkur dari tempat duduknya usai kenakan APD lengkap guna antisipasi covid-19.
“Hasil pemeriksaan, calon penumpang tadi sudah meninggal lalu di hadapan petugas Polsek dan Koramil, Satgas Covid-19 segera lakukan evakuasi ke RSUD Kertosono,” imbuhnya.
Belum selesai melakukan evakuasi, mendadak ada keributan lagi di tempat parkiran becak di area stasiun KA. Ternyata terdapat seorang tukang becak bernama Supa’at(63)warga asal Desa Pandantoyo Kecamatan Kertosono yang semula berdiri, namun tiba-tiba terjatuh saat akan mengantar penumpang dengan becak mesin.
“Posisi jatuhnya yakni kepala di timur dan kaki di barat. Dan pada saat dilaporkan Satpam dan diperiksa nadinya masih ada lalu dipanggu dan dibawa ke RSUD Kertosono dengan bantuan tukang becak lain. Namun, tampaknya ia (korban Supa’at) meninggal dunia dalam perjalanan,” ujar Kasubbag Humas Polres Nganjuk Iptu Rony Yunimantara seraya menambahkan.
Menurut keterangan anak korban yakni Rianti(36), bapaknya punya sakit jantung koroner dan keluarga tidak bersedia jika mayat korban diotopsi serta menerima sebagai musibah. (Gung/red2).