obsesirakyat.com, Madiun- Guna Memberikan Bekal Pada Generasi Muda Penerus Bangsa Supaya Tidak Terpengaruh Dengan Budaya Asing, Kepala Staf Korem 081/DSJ Letkol Inf Jemz Andre Ratu Edo, S.Sos Mewakili Komandan Korem 081/DSJ Memberikan Wawasan Kebangsaan Kepada Taruna Taruni Akademi Perkereta Apian Indonesia Yang Digelar Di Ruang Tribun PT. API Jalan Tirtaraya Kota Madiun, Jum’at (20/1).
Dalam pemberian Wawasan Kasrem 081/DSJ didampingi Pasiops Korem 081/DSJ Mayor Inf Tommy F. A, Pasilat Korem 081/DSJ Mayor Inf Edi Maryono, Pasi Intel Korem 081/DSJ Kapten Inf Irsyad Mahdi Pane, Pakum Korem 081/DSJ Mayor Chk Susilo dan Kasubbag Aktar Ir. Ahwan, yang diikuti 198 Taruna Taruni tingkat 1 dan 2.
Dalam makalahnya Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Jemz Andre Ratu Edo, S.Sos menyampaikan,” Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun akan arena persaingan kepentingan nasional berbagai negara.
“Untuk itu diperlukan langkah antisipasi dan persiapan yang matang agar bangsa Indonesia mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan NKRI. Generasi muda sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga suatu keselamatan bangsa dan negara,” Ungkapnya.
Kasrem 081/DSJ Menjelaskan,” bahwa hal yang patut diwaspadai pada era sekarang bukanlah perang fisik menggunakan senjata api namun telah bergeser sesuai perkembangan teknologi menjadi perang proxy atau proxy war.
“Perang proxy merupakan konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti, hal ini untuk mengurangi konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik yang beresiko pada kehancuran fatal,” jelasnya.
Lebih lanjut lulusan AKABRI tahun 1994 tersebut mengungkapkan,” bahwaproxy war tidak mudah mengenali siapa kawan siapa lawan karena musuh mengendalikan non state actor dari jauh. “Indikasi adanya proxy war di Indonesia di antaranya gerakan separatis, demonstrasi massa, sistem regulasi yang merugikan, peredaran narkoba, dan bentrok antarkelompok.
Menurutnya,” pemuda sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga keselamatan bangsa dan negara. Sejumlah aksi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk menangkal proxy war di antaranya dengan selalu mengidentifikasi dan mengenali masalah, ahli dalam bidang disiplin ilmu masing-masing, melakukan gerakan pemuda berbasis wirausaha, dan mengadakan komunitas belajar serta merintis program pembangunan karakter,” lanjutnya.
Ditambahkan,” Untuk itu pemuda, dalam hal ini Taruna Taruni API, harus membekali diri dengan ilmu, keahlian, dan keterampilan sesuai bidangnya. Wawasan luas, berpengalaman untuk membentuk karakter dan berwawasan kebangsaan sehingga mampu melawan dan menghancurkan proxy war di Indonesia,”pungkas Kasrem.(inf/red)