Bupati Tanbu Datangkan Peneliti Balitra Guna Minimalisir Gagal Panen
Obsesirakyat.com, Tanah Bumbu – Lahan pertanian di Kabupaten Tanahbumbu cukup tinggi, sehingga perlu ditingkatkan dan meminimalisir angka gagal panen karena ketinggian zat besi atau pirit (Fe).
Inisiasi Bupati Tanahbumbu dr HM Zairullah Azhar, melalui Dinas Pertanian Tanbu datangkan peneliti utama Balai Penelitian Tanaman Rawa (Balittra) Prof Dr Ir Masganti, untuk meneliti masalah pirit dilahan pertanian Tanbu.
Penelitian yang dilakukan yang sampelnya diambil ada beneraoa titik di antaranya di Desa Mudalang Kecamatan Kusan Hilir dan Desa Segumbang Kecamatan Batulicin.
Dari 7 titik yang diteliti, ternyata area di Segumbang lebih tinggi kandungan piritnya yakni dikedalam 25 cm sudah muncul. Sedangkan di desa Mudalang, dikedalam 80 cm masih belum muncul kandungan piritnya.
Kondisi itu disampaikan Prof Dr Masganti didampingi Kepala Dinas Pertanian Tanbu, Fauraji Akbar kepada penyuluh pertanian di Laboratorium Pertanian di Desa Rantau Panjang Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanbu, Rabu (17/11/2021).
Menurut Prof Masganti, kandungan pirit ini bisa diatasi dengan memperhatikan atau mengganti air sawah agar kandungan piritnya keluar dan menggunakan pupuk yang aman.
Yang harus dilakukan adalah tidak membakar lahan karena mempercepat pirit keluar. Selain itu, usai panen dan langsung diolah harus mengeluarkan dulu airnya, karena itu mengandung pirit dan hasilnya bila dipaksakan tanam maka tidak akan maksimal.
” Pengolahan air ini penting, apalagi bagi yang mengandalkan tadah hujan harus diganti airnya atau dibuang airnya. Lainnya, adalah penggunaan pupuk NPK,” katanya.
Solusi lantaran adanya pirit ini, dia menyarankan kepada petani agar menggunakan waktu tanam agar Indeks Pertanaman atau panen (IP) bisa naik bisa menggunakan bibit unggul variates yang umurnya pendek.
Terkait kondisi di Segumbang karena dekat dengan laut untuk penggarapannya, salinitas itu terjadi di Agustus September, ada 3 pendekatan yang harus dilakukan.
” Yang pertama air, sistem penggunaan air bisa ditutup. Kedua soal waktu tanam, bisa menanam di sebelum agustus. Ketiga soal varietas, karena ada yang toleran dengan salinitas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanbu, Fauraji Akbar, mengatakan keinginan Bupati agar hasil produksi petani di Tanbu terus meningkat, maka perlu penanganan dan pendampingan agar bisa meningkatkan pertanian di Tanbu.
” Pak Bupati kita ingin meningkatkan hasil produksi dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada petani, sehingga kita datangkan Prof Masganti untuk membantu para penyuluh agar petani kita terus alami peningkatan produksi dan mengurangi resiko gagal panen,” katanya. (*/red)