Dampak Covid-19, Diduga Stres Bopo Jaranan Nekat Bunuh Diri
Obsesirakyat.com, Nganjuk – Mugianto(45) seorang pemimpin grup kesenian tradisional yang umum disebut sebagai “Bopo” dari grup jaranan “Bangun Saputro” asal desa Jipangan, Kecamatan Bagor, telah mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, nyemplung alias masuk sumur di area rumahnya, sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu(29/3).
Bunuh diri ini diduga imbas dari adanya larangan pemerintah agar tidak mengadakan perayaan atau acara apapun yang menimbulkan kerumunan massa demi mencegah penularan virus korona.
Bermula sewaktu Menik(35) istri korban akan menimba air di sumur yang terletak di samping kamar mandi itu dengan didampingi Joko(10) salah satu anak korban.
“Sak derenge teng sumur niku, kulo tingali pak-e ketingal sumpek trus mlampah mondar mandir(sebelum ke sumur untuk ambil air itu saya lihat korban tampak susah dan berjalan mondar mandir-red) ,” ungkapnya sewaktu ditemui awak media di Polsek Bagor.
Sesaat kemudian anaknya yang bungsu itu menjerit dan berteriak histeris, “…buk, bapak kemambang ndik njero sumur..!! (bu,bapak mengambang dalam sumur-red).” Betapa terkejutnya istrinya saat tahu tubuh suaminya terlihat mengambang dengan posisi telungkup dalam sumur. Segera saja ia teriak-teriak minta tolong tetangga sebelah rumah.
“Saat petugas polsek datang ke lokasi dan bersama tetangga menaikkan korban, kondisinya sudah tewas,” imbuh Kasubbag Humas Polres Nganjuk AKP Sudarman didampingi Kapolsek Bagor AKP Tommy.
Polisi menduga motif korban mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri itu karena banyak orderan atau tanggapan jaranan yang dibatalkan karena larangan pemerintah agar warga tidak melakukan kegiatan yang dapat mengundang banyak orang, berkaitan dengan upaya untuk mencegah penularan virus covid-19 atau korona. (Gung/red)