Hari Anak Indonesia: Wabup Nganjuk Andalkan “Tepak”
Obsesirakyat.com, Nganjuk – Bertempat di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Rabu (5/12) pukul 10.00 Wib, Wakil Bupati Nganjuk Drs. Marhaen Djumadi, SH, SE, MBA menegaskan pentingnya setiap keluarga untuk meningkatkan kualitas dan potensi anak dalam mewujudkan “Tepak”.
Tepak yang merupakan kependekan dari Temu Peningkatan Kualitas Keluarga dalam kaitan peringatan Hari Anak Indonesia (HAI) ini, Wabup menegaskan perlunya tiap orang tua untuk berhati-hati dalam mendidik putra-putrinya. “Hati-hati dalam artian agar tidak mudah meremehkan, membanding-bandingkan dengan anak lain bahkan jangan pula membodohkan dan menakut-nakuti. Apalagi untuk anak usia 0 -7 tahun,” ungkap Wabup.
Beliau juga menjelaskan bahwa semua perilaku, ucapan dan tindakan orang tua itu akan direkam, disimpan dalam miliaran sel otak anak dan nantinya akan ditiru serta dipraktikkan ulang oleh anak. “Itu sebabnya, jangan sampai anak itu dikatakan ‘bodoh’, ‘malas’, ‘penakut’ apalagi ‘dipisuhi’ ,” imbuh Marhaen.
Dalam kesempatan itu pula diserahkan pula bantuan non-tunai pada 50 anak penderita stunting (penderita kekurangan gizi akut yang berakibat tumbuhnya kerdil) dan 34 ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum/mendapat kasus)..
Menurut Drs. M. Yasin, SE Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk, bantuan ini sesuai dengan UU Nomor 11 dan 13 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. “Sudah menjadi kewajiban pihak Pemkab untuk harus tetap memperhatikan kesejahteraan anak terutama yang mendapat masalah dan kurang mendapat perhatian dari orang tua,” pungkas Yasin saat dikonfirmasi media. (gung/red)